Posted: Wednesday, June 9, 2010 by Boscho O.. La.. La.. in
0

THANKS TO..

Westra Tanribali, Faizal Firdaus, Boni Andika
Partner seperjuangan kami..

M. Irfan Hilmy Yusuf
Terimakasih atas bantuan membayarkan uang pendaftaran... :))

Ust. Jejen Zaenal Arifin
Pembimbing yang sudah menemani dari awal hingga nyariin kendaraan ke Pandeglang Subuh Subuh.. 

Ula Aulia Fitrian
 Yang rumah oomnya kami (akhwat) tumpangi untuk menginap sejenak.. Terima kasih.. atas sambutannya, doanya, nonton DVD barengnya, jalan jalan di monumennya dan segalanya..

 Akh. Chandra Wiguna Umbara
Yang kost-annya kami (ikhwan) tumpangi untuk menginap sejenak. Terima kasih atas segalanya..

 M. Alifa Farhan, Rosmalinda Nurhubaini, Angga Maulana Ibrahim, Lenzy Andre Famela
Yang udah nyempetin dateng buat nonton..abis TO dan USM padahal kalian.. thanks thanks..

Anak-anak kelas 1 yang kami pinjam baju batik dan baju lombanya..
*hho. maaf telat mengembalikan..

 dan terutama untuk..
Panitia Festival Pers Kayu Karisma ITB..

WC *bukan Water Closet

Posted: Tuesday, May 25, 2010 by Boscho O.. La.. La.. in Label:
0

Eits, udah tekan tombol yang di atas belum?
Kalau belum tekan dulu, baru deh terusin bacanya…

Sip! Udah baca ya?
Tulisan di atas adalah curahan hati seorang teman di boscho. Biasa, adik kelas. Masih masa-masa adaptasi. Kebetulan kita punya rubrik WC *bukan water closet tapi Wadah Curhat. Hahai. Marilah kita langsung balas curhatan teman kita itu…


Untuk XXXX,

Wah, wah… Sejak kapan kita jadi malaikat WC, emang di WC ada malaikatnya?
Ya udah, kami mencoba membantu kamu deh, meskipun gak bakal nolong sepenuhnya…

Pertama, seharusnya kamu udah menerapkan bahwa belajar itu bukan buat ujian, tapi ujian buat belajar. Dan sebaiknya, kamu mempersiapkan ujian dengan belajar jauh-jauh hari sebelum ujian, agar hasil yang didapat bisa lebih maksimal…

Kedua
,
masalah cucian baju. Gampang banget! Tinggal kasih aja ke laundry, beres deh. Eits, jangan kali! Masih ada solusi cerdik lain yang lebih baik untuk dilakukan (kalau laundry sih cadangan terakhir aja, selama gak nemu solusi lagi, hehe). Nih, sebaiknya kamu nyicil buat nyuci bajunya *panci kali dicicil. Belajar terus-terusan juga bisa membuat kita mengantuk atau kehilangan mood belajar. Nah! Momen inilah yang paling tepat untuk nyuci baju kamu yang udah mulai menggunung.

Ketiga
, masalah makan. Seharusnya kamu gak menyiksa diri kamu loh. Kalau kamu malas mengambil makan, yah setidaknya satu dari sekian penghuni asrama atau temen sekamar pasti gak semalas kamu, mungkin aja ada si Mr. Gembul yang selalu ke dapur, nah tinggal titip aja tuh! Nah pahitnya kalau teman kamu gak mau nolongin kamu berarti kamu harus nyiapin banyak makanan instan, tinggal kasih air panas, tunggu sebentar, makan deh…! *sebenernya ini gak baik juga loh.

Nah, kalau malas juga untuk mengambil air panas di dispenser depan kamar *setiap asrama di CMBBS kan punya dispenser tuh, gimana kalau kamu makan angin aja?

The last
, masalah udara malem yang bikin kamu ngantuk. Sedikit tips aja nih dari tim WC sebagai dedengkot anak boscho *haha, kami sering pergi ke kamar lain yang lagi banyak orang untuk ikut menumpang tempat belajar. Kamu juga bisa bawa MP3 Player agar kamu bisa dengar lagu selama belajar dan tidak terganggu oleh kamar yang berisik.

Yah, setidaknya kamar yang ramai gak bikin kamu ngantuk. Lagipula, kalau kamu di kamar orang lain kemungkinan tidur sembarangan jadi kecil. Kamu jadi belajar di tengah orang ramai, sambil dengerin musik favorit, dan tidak lupa jaket yang menemani belajar kamu agar kamu gak kedinginan.

Setidaknya waktu yang kamu punya kamu pakai untuk belajar, meskipun kurang maksimal. Itu jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tidur atau malas-malasan.
Nah, kalau kamu masih malas juga, lebih baik pulang aja ke rumah! Gak usah nge-boscho. *Hei hei, ini bercanda.

Ingatlah bahwa motion creates emotion and emotion creates motion. Gerakan menciptakan emosi dan emosi menciptakan gerakan. Maksudnya adalah ketika emosi kamu turun (merasa malas misalnya) maka bergeraklah, karena gerakan itu yang akan menghilangkan rasa malas kamu dan menciptakan semangat baru. Begitupun sebaliknya.

Kalau masih malas juga kamu harus banyak berdoa. Panjatkan doa agar dihindarkan dari rasa malas.

“Allahuma inni audzubika minal hammi wal hazn, wa audzubika minal ajzi wal kasl, wa audzubika min ghalabati dain wa qohri rijaal” (Doa ini termasuk doa dalam Al-Ma’tsurat)

Nah XXXX, itulah sedikit solusi yang penjaga WC tawarkan untuk kamu, semoga bermanfaat untuk hari-hari kamu selanjutnya selama di boscho.
Salam sukses nge-boscho! Never ending stories of boscho! :)

Mencari Inspirasi di Gunung Karang

Posted: by Boscho O.. La.. La.. in Label:
0

Suatu hari, sepuluh siswa-siswi kelas XII yang tidak mempunyai pekerjaan memutuskan untuk pergi mendaki gunung Karang dengan tujuan mencari inspirasi *halah, gaya! Dengan semangat '45 mereka pergi ke Gunung Karang di hari Senin, 24 Mei 2010. Inilah kisah petualangan mereka. Check this out!

Perjuangan dan pengorbanan itu..

Pagi-pagi buta, dengan kondisi setengah sadar *karena tidur jam satu malam, harus sudah mandi dan bersiap untuk melakukan perjalanan ke Gunung Karang. Sambil menanti mobil jemputan yang akan mengantarkan kami ke tempat awal pendakian, sarapan dulu dengan nasi goreng ujug ujug (bikinnya cepet-cepet.red)

Di awal-awal pendakian tidak ada hambatan yang berarti bagi kami. Halangan dan rintangan dapat dilalui dengan baik. Namun, lama kelamaan kami mulai lelah. Kami beristirahat di beberapa tempat sambil berfoto bersama untuk dokumentasi, sebagai bukti bahwa kami pernah mendaki Gunung Karang. *masa 3 tahun hidup di boscho gak pernah ngedaki gunung yang ngejogrok berdiri di belakang sekolah

Di tengah perjalanan kami mulai mendapat kesulitan. Salah satu teman kami ada yang kelelahan sehingga kesulitan untuk mendaki jalan yang sudah mulai curam. Untunglah teman-teman yang lain peduli, jadi kesulitan yang ada dapat teratasi. Kami saling bahu membahu dan tolong-menolong selama pendakian.

Di tempat yang agak terbuka kami kembali beristirahat. Kami melihat pemandangan yang sangat menakjubkan. Kalimat tasbih tak pernah berhenti terucap dari mulut kami. Semua kagum dengan ciptaan Allah SWT. Kami merenung tentang apa yang akan kami lakukan kelak. Mencari-cari inspirasi untuk kehidupan kami di masa yang akan datang. Setelah itu kami kembali melanjutkan perjalanan.

Jalan yang dilalui kini sudah benar-benar curam. Kemiringan tanah mencapai 90 derajat. Butuh perjuangan, ketelitian dan kesabaran untuk menaklukkan medan ini. Lengah sedikit saja, nyawa kami yang akan menjadi taruhannya. Satu sama lain dari kami saling menjaga dan mengingatkan. Ekspresi kelelahan pun menghiasi wajah kami. Di sela-sela perjalanan, kami berfoto bersama sebagai suntikan semangat. Meskipun lelah, kami tetap memasang wajah narsis untuk diabadikan.

Waktu terus bergulir, 4 jam berlalu. Akhirnya kami tiba dit empat tujuan, yaitu Sumur Tujuh. Kerja sama tim yang baik menyebabkan kami tiba lebih cepat dari biasanya. Wajah-wajah lelah digantikan dengan wajah penuh kepuasan dan keceriaan. Kami pun beristirahat menghilangkan semua penat. Beberapa dari kami menyatakan rasa ketidakpercayaannya karena telah berhasil mendaki Gunung Karang yang menjulang menghiasi Kabupaten Pandeglang.

Di tempat itu kami menghabiskan semua makanan yang kami bawa. Kemudian dilanjutkan dengan shalat dzuhur berjama'ah. Mengucap tasbih kepada Allah SWT, pencipta langit dan bumi beserta segala isinya. Pencipta segala keindahan Gunung Karang yang telah kami saksikan. Pencipta akar-akar yang kuat sebagai pijakan kami selama pendakian.

Pukul 13.07, kami memulai perjalanan untuk kembali ke sekolah. Kami tak ingin kemalaman di Gunung Karang karena perjalanan yang dilalui sangat beresiko. Ketika perjalanan pulang itulah kami menyadari betapa tingginya Gunung Karang dan betapa dalamnya jurang yang terbentang di hadapan kami. Jika perjalanan saat mendaki terasa sulit, ternyata perjalanan menurun lebih sulit lagi. Kami harus ekstra hati-hati karena jalanan yang kami lalui sangat terjal dan licin, tak heran jika beberapa orang diantara kami berkali-kali terjatuh.

Di Gunung Karang kami semua membutuhkan kekompakan dan pengorbanan. Sulitnya perjalanan membuat kami menghilangkan semua keegoisan yang kami punya. Keangkuhan yang kami punya pun turut sirna. Semua itu keluar dari dalam diri kami seperti keringat yang keluar dan jatuh meninggalkan badan.

Tiga jam kemudian kami tiba di tempat awal kami mendaki. Puas, lelah, dan kagum bercampur menjadi satu. Kami tatap gunung Karang yang mulai tertutup kabut dengan rasa berdesir dalam hati. Gunung itu memberikan banyak pelajaran berharga bagi kami.

Hikmah dari semua itu…

Setelah pendakian, kami tidak pernah kecewa atas kegagalan mendapatkan inspirasi *sebagai tujuan utama mendaki Gunung Karang, karena kami mendapatkan banyak hikmah dari apa yang telah kami lakukan.

Kami sadar bahwa manusia tanpa orang lain adalah nothing. Manusia yang paling baik adalah manusia yang berguna bagi orang lain. Berjuang bersama-sama akan lebih mudah jika dibandingkan dengan berjuang sendirian. Berjuang bersama-sama untuk mencapai kesuksesan bersama.

Pengalaman mendaki Gunung Karang menyadarkan kami akan perjuangan teman-teman kami yang lain dalam mencapai kesuksesan yang mereka inginkan. Misalnya, saat mereka mengikuti perlombaan. Kesulitan-kesulitan yang ada mereka atasi bersama, seperti kami saat berada di Gunung Karang. Segala keterbatasan yang ada pada diri mereka tidak memudarkan semangat mereka untuk terus berjuang dan berusaha. Mereka pernah tidur di masjid ketika mengikuti perlombaan Pesta Sains IPB karena uang yang mereka punya tidak cukup untuk menyewa penginapan. Mereka tidak pernah mengeluhkan keadaan mereka yang serba seadanya. Hal ini dibuktikan dengan kemenangan mereka di beberapa cabang lomba. Keterbatasan mereka tidak menjadi penghalang kesuksesan karena adanya kebersamaan dan keikhlasan.

Perjuangan mereka tidak hanya sampai di situ. Masih banyak pengorbanan yang mereka lakukan. Mereka rela duduk berjam-jam di dalam kereta untuk mengikuti perlombaan di Malang dan Surabaya. Mereka rela tidak belajar di kelas selama berhari-hari karena mengikuti lomba. Semua itu mereka lakukan demi nama baik sekolah kami, SMAN CMBBS. Mereka sama halnya dengan kami, ingin membuat sekolah kami bangga. Menjadi terkenal karena segudang prestasinya. SMAN CMBBS yang telah memberikan pelajaran berharga bagi kami, yang tak akan pernah kami lupakan. Sekolah terbaik yang pernah kami miliki, sekolah kami tercinta...

R & B *biasa dikenal dengan Rampak Bedug..

Posted: by Boscho O.. La.. La.. in Label:
0

Keunggulan siswa CMBBS tidak hanya pada bidang akademik dan bahasa saja, melainkan juga pada bidang kesenian. Hal ini dibuktikan dengan adanya ekstrakurikuler Tradisional Art. Salah satu cabang kesenian dari Tradisional Art ini adalah Rampak Bedug.

Rampak Bedug adalah adalah seni bedug dengan menggunakan waditra berupa “banyak” bedug dan ditabuh secara “serempak” sehingga menghasilkan irama khas yang enak didengar. Rampak bedug merupakan kebudayaan asli Kab. Pandeglang, Banten. Rampak bedug biasa dimainkan pada bulan Ramadhan, acara hajatan (khitanan dan pernikahan) dan hari-hari kedaerahan bahkan nasional
Masduki Aam dkk. 2005

Tim Rampak bedug SMAN CMBBS pernah menjuarai lomba kesenian daerah nasional pada hari ulang tahun Taman Mini Indonesia Indah ke XXXV. Pada awalnya mereka tidak berniat untuk lomba tetapi hanya berniat untuk tampil mengisi acara di TMII. Namun, ternyata event yang mereka ikuti adalah event perlombaan. Mereka baru tahu bahwa mereka akan mengikuti lomba saat mereka sedang mengganti kostum, beberapa menit sebelum mereka tampil.
Ketika pengumuman dibacakan tidak ada satupun dari mereka yang percaya bahwa mereka telah menjadi juara 1. Ditambah lagi dengan juara 3 untuk Tari Madani yang pada saat itu mereka tampilkan juga. Mereka tidak menyangka bisa memenangkan perlombaan bergengsi ini karena penampilan mereka untuk rampak bedug adalah penampilan yang pertama. Ditambah lagi mereka hanya latihan dari melihat video dan dibantu dengan kakak kelas tanpa memiliki pelatih yang profesional.
Semoga kesuksesan yang mereka raih dapat membangkitkan semangat mereka untuk terus berprestasi dalam bidang kesenian daerah dan tetap melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya Banten.



My School to Best Performance

Posted: by Boscho O.. La.. La.. in Label:
1

Yak! Sebenernya sih sekolah kita udah baguuuus banget *toeng (sedikit membohongi publik). Eh, tapi ada benernya kok. Buktinya, baru lima tahun sekolah kita tercintah *beuh berdiri (sejak tahun 2005) sudah banyak prestasi lokal, interlokal dan SLJJ yang didapat (emang telepon), maksudnya kita sudah mendapat prestasi di tingkat kabupaten, provinsi, nasional bahkan internasional.

Tapi, tapi, tapi, tetap saja. Segala sesuatu di dunia ini pasti memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan. Nothing perfect istilah kerennya mah *haha, sok keren. Oleh karena itu, tentunya kita harus senantiasa melakukan perbaikan di segala bidang.

Dengan segenap keingintahuan, akhirnya kami berhasil meminta *bukan maksa loh ya! teman-teman, guru-guru juga elemen sekolah lainnya (cleaning service, ibu dapur, pak satpam, dkk) untuk mengirim pesan tentang “APA YANG DIIGINKAN DARI SMAN CMBBS?”. Tujuannya adalah agar kita tahu apa yang kita semua inginkan demi perbaikan sekolah kita. Alhamdulillah banget kalau semua ini terwujud *hmm, PR buat manajemen sekolah, haha.

Nah, mau tau hasil wawancara singkat kita? Check this one out! *hadeuh, gayamu nak!

Sender :
dewi.missone
0898964XXXX

“Ana mw di CMBBS ada Marching Band-nya. Biar gak kalah sama sekolah lain. Hhe.”

Received:
10:41:01
25 May 2010

AMIN YA RABBAL ‘ALAMIIN YA ALLAH *agak lebay. Bagus juga idenya. Tapi kalau seandainya ada Marching Band siapa yang mau jadi timnya? Perasaan nih ya, satu tim Marching Band tuh kurang lebih seratus orang. Nah loh! Murid CMBBS aja cuma dua ratus orang (kurang lebih). Hihi, nanti Marching Band menyedot setengah murid CMBBS dong ya? *WC apa disedot?

Sender :
Ainina
0852112XXXX

“Saya ingin jalan-jalan di CMBBS diperbaiki agar jangan becek saat musim hujan seperti sekarang. Plus tempat jemuran segera diberi atap.”

Received:
10:47:13
25 May 2010

SETUJU. Setuju banget ini mah. FYI, jalan di sekolah emang masih belum memadai. Belum semua diaspal, jalan menuju asrama sedikit berlumpur-lumpur terutama musim hujan gini. Mana gak ada ojek, becek. Cinta Laura pasti gak mau ke sekolah *hahaha, ngapain juga?. Maklum sih, karena sekolah kita ini luasnya 13 hektar. Jadi, hanya jalan-jalan utama saja yang sudah dipercantik *ke salon?

Atap jemuran ya? Hihi, ketahuan banget Ainina nyuci sendiri. Padahal ada jasa laundry loh di sekolah. Two thumbs up buat Ainina!

Sender :
x-man
0857505XXXX

"Ana mau masjid cmbbs jadi besar!!"

Received:
11:25:11
25 May 2010


SUBHANALLAH. Mantap! Ini keinginan yang sangat mulia. Alhamdulillah, sekarang kita lagi proses pembangunan masjid. Doakan saja semoga lancar!

Sender :
Zhi-et-el
0857505XXXX

"Manajemen mandiri oleh sekolah serta SDM yang berkualitas dan pengembangan EQ,SQ dan IQ serta AQ yang lebih baik."

Received:
11:25:11
25 May 2010


CKCKCK. Ini dia yang paling penting ya. Manajemen yang mandiri juga kualitas SDM yang baik. SDM di sini bukan hanya guru atau staf saja, tapi juga murid-muridnya. Iya kan? Sip deh.

Sender :
Ustadzah Opa
0817118XXXX

"Saya ingin CMBBS kembali menjadi CMBBS sesuai dengan konsep pertama ketika dibangun yaitu mencetak manusia yang RELIGIK & INTELEKTUAL tinggi, karena jika hanya mengandalkan Intelektual tanpa diiringi pondasi kuat Religi, sama saja dengan membuat bangunan megah tanpa tiang dan pondasi yang kuat."

Received:
11:25:11
25 May 2010


Wuzz, ini pesan dari Ustadzah (guru.red) kita loh. Luar biasa. Semoga keinginan ini tercapai seiring kita terus memperbaiki diri. Amin.


Yup!

Keterbatasan dan kekurangan memang akan selalu membuat kita memperbaiki diri. So, dengan segala ketidaksempurnaan sekolah kita, we still have so many chances to have a best performance as long as we always try to be better. Okee?

The last, “Bersyukurlah karena kita tidak memiliki semua yang diinginkan, karena jika kita memiliki semuanya, apalagi yang hendak dicari? Bersyukurlah atas keterbatasan yang kita miliki, karena hal itu memberi kita kesempatan untuk memperbaiki diri. Bersyukurlah! Bersyukurlah!”

CMBBS In The Fact..

Posted: by Boscho O.. La.. La.. in Label:
1

Segala sesuatu pasti memiliki ciri khas. Begitu pula sekolah kami. Kami ingin mengungkap beberapa fakta aneh *menurut kami, haha tentang sekolah pada postingan kali ini. Here they are...

  • Sekolah kami paling rajin upacara bendera hari Senin. Tak peduli hujan badai atau petir yang meyambar-nyambar *hah lebay deh. Pokoknya, selama belum hujan deras pasti tetap upacara meskipun harus gerimis-gerimisan, haha. Bahkan ketika Ujian Akhir Sekolah kelas XII pun tetap ada upacara. Ya, bangsa yang besar adalah yang menghargai jasa para pahlawannya. Hihi...
  • Siswa-siswi di sekolah kami *termasuk kami berarti terbiasa tidur selama 4-5 jam dalam sehari semalam. Hahay, padahal menurut versi orang Indonesia itu tidur yang cukup adalah sekitar 8 jam per hari. Kami hobi begadang sih... *sing : "begadang jangan begadang, kalau tiada artinya...". Tapi, begadang kami insya Allah bermanfaat. Karena kami melaksanakan sahiral lail, artinya memanfaatkan malam hari untuk belajar. Sip dah! Cakep! :)
  • Kami pernah mengadakan perlombaan untuk siswa SMP se-Banten hanya dengan persiapan selama 3 minggu yaitu acara MESSAGE (Madanian Esprit on Science, Art and Language) 2010. Wah, sebenernya sih ini gak boleh ditiru. Sistem dadakan begini kurang baik. Secara, dalam hidup itu kudu punya planning. Gak boleh asal. Tapi, acara ini membuktikan bahwa dengan keinginan yang kuat kita bisa mendapatkan apapun. You can if you really wanted.
  • Kami sering mengikuti perlombaan di luar kota tanpa guru pembimbing. Haha, serasa bolang deh *bocah ilang. Tapi, sekarang-sekarang sudah mulai sering diantar loh. Haha, senangnya!
  • Beberapa siswa sering tertidur dikelas, namun saat ditanya akan memberikan jawaban dengan tepat dan diluar dugaan. Haha, ini sih fakta banget. Kebanyakan dari kami sering tertidur di kelas, tapi tetap mendengarkan penjelasan dari guru di alam mimpi *whoahaha alasan
  • Siswa-siswi CMBBS terbiasa berangkat ke sekolah 2 menit sebelum bel tanda masuk dibunyikan. Nah! Sekolah mana yang bisa kayak gini? Jarak asrama kami dengan gedung kelas memang tidak terlalu jauh. Tinggal sprint, nyampe deh! *Hihihi
  • Jangan aneh ketika melihat siswa siswi CMBBS berangkat ke kelas dengan membawa bekal di tempat makan plus minumnya seperti anak TK. Ini hanya sebagai siasat saja. Agar kita bisa lebih berhemat dalam memanfaatkan uang jajan. Sebagai anak boscho memang harus irit, apalagi kalau belum ada kiriman dari orangtua. Dunia serasa milik berdua *loh?. Salah, maksudnya dunia serasa neraka. Haha, berlebihan ya?
  • Tongkrongan terfavorit siswa CMBBS adalah koperasi sekolah. Bener banget nih. Kenapa? Karena, penjaga kopsis kami tuh asik banget. Beliau masih berjiwa muda, bisa dicurhatin apa aja. Rini Astini namanya. Kami biasa panggil beliau Teh Rini. Selain itu, kopsis juga tempat yang paling enak buat kumpul-kumpul.
  • Siswa SMAN CMBBS terbiasa belajar untuk ulangan dengan sistem kebut semalam. Bahkan ada yang sistem kebut abis subuh dan lima menit sebelum ulangan dimulai. Hahaha. Memang tidak patut ditiru. Don't try this at your school!
  • SMAN CMBBS mempunyai pergantian cuaca yang ekstrim. Cuaca yang semula panas dan cerah bisa berubah menjadi hujan yang sangat deras dalam hitungan menit. *hujan badai.. Ini karena letak sekolah kita yang berada di kaki Gunung Karang *emang ada hubungannya ya?
  • Terkadang angin yang bertiup di CMBBS mengeluarkan suara seperti jeritan orang kesakitan dan minta tolong. *Sok mistis. Daya imajinasi mungkin, tapi memang bener sih. Coba buktikan sendiri saja.
  • Teh Gelas *eits nyebutin merk nih adalah minuman terfavorit kami. Karena apa? Karena harganya murah saudara-saudara! Seribu rupiah saja dahaga Anda akan hilang (gaya sales)
Masih banyak fakta-fakta yang layak untuk diungkap. Namun... saya pegal! Hahaha. Ya sudahlah. Untuk informasi lebih lanjut loloskan kami ke babak final saja *dih ngarep.
See you!